Jumat (08/11) merupakan hari sejarah bagi beberapa kader pemimpin dari berbagai  PTN di regional timur untuk mengikuti program Kaderisasi Tingkat Regional (KTR) Timur. Acara ini merupakan proker PSDM CSSMoRA nasional untuk mempersiapkan kader yang siap melanjutkan kepengurusan CSSMoRA tingkat nasional maupun tingkat perguruan tinggi masing – masing. Adapun perguruan tinggi negeri mitra PBSB bagian regional timur adalah ITS (3 orang peserta), UNAIR (5 orang peserta), UINSA (5 orang peserta), UINMA (2 orang peserta). Berlokasi di Pondok Pesantren Mukmin Mandiri, tepatnya di Kabupaten Sidoarjo yang merupakan tempat strategis untuk semua peserta KTR.

Acara dimulai dengan pembukaan yang dilakukan pada malam hari saat sebagian peserta KTR sudah hadir. Acara dibuka oleh Maulidia, panitia KTR dan dilanjutkan dengan pembuatan kontrak belajar yang dipimpin oleh Fuji Alawiyah selaku penanggung jawab acara KTR. Ketika jam menunjukkan pukul 23.48 WIB barulah kita semua menyudahi agenda pada malam hari itu.  Meskipun acara ini sempat molor beberapa jam karena berbagai halangan, selebihnya patut kita syukuri karena keseluruhan acara berjalan luar biasa.

Keesokan harinya, Sabtu (09/11), acara dimulai pada pukul 07.00 dengan materi pertama yang disampaikan oleh Anwari Nuril Huda, ketua umum CSSMoRA nasional 2012, dengan tema “Paradigma CSSMoRA”. Materi ini berjalan sangat seru, selain karena masih pagi ditambah dengan adanya beberapa game yang membuat kita semakin interaktif dan kreatif. Materi kedua dilanjutkan oleh ustadz Mustaufikin dengan membawakan tema “Islam Kepesantrenan”. Materi kedua ini berlangsung agak santai karena beliau memperbolehkan kita mendengarkan penjelasan materi sambil makan dan minum. Beliau juga memperboleHkan para peserta untuk mencari tempat duduk yang nyaman agar tidak tegang saat mendengarkan materi. Setelah materi kedua selesai maka acara selanjutnya dalah istirahat, salat, dan makan siang (ISHOMA) yang diberi waktu sekitar 1 jam oleh panitia. Pemateri ketiga adalah Zaky. Beliau merupakan ketua umum CSSMoRA tahun 2014. Beliau menyampaikan materi tentang model kepemimpinan. Ada hal yang menarik ketika materi ketiga disampaikan yaitu Zaky memberikan kita merchandise sebagai pengganti keterlambatan beliau. Kedua hadiah itu diterima oleh peserta KTR dari UNAIR yaitu Salsa dan Alfi. Tak melulu soal pemberian materi, dibeberapa waktu ketika pergantian materi, kita diwajibkan untuk memaparkan esai yang telah kita buat sebagai syarat mengikuti kTR ini. Namun pembacaan esai tidak serta merta melibatkan 15 orang, pembacaan esai dilakukan secara bertahap disetiap pergantian materi berlangsung.

Pemateri keempat merupakan alumni CSSMoRA UINSA Angkatan 2007, yaitu ustadz Wisnu. Beliau menyampaikan materi dengan tema “Teknik Lobi dan Pengembangan Jaringan”. Materi ini tentu sangat bermanfaat untuk mencapai sasaran tepat ketika kita akan mengadakan event karena tentu kita mengetahui bahwa relasi dan dana merupakan hal urgent dalam sebuah event. “Yah saya disini ngasi materi hitunglah sebagai temu kangen dengan adek – adek CSSMoRA saat ini. Saya ngerasa nostalgia ketika saya masih kuliah dulu.” Bagi beliau, KTR ini sekaligus ajang nostalgia ketika beliau masih kuliah, meskipun tak ada satupun dari kita yang mengenal beliau ketika zaman beliau kuliah dahulu. Beliau juga banyak menceritakan bagaimana cara beliau mebuat event dengan bekal kedekatan dengan pihak pengelola CSSMoRA. Luar biasa!

Materi terakhir malam ini adalah tentang “Pengembangan Organisasi” yang dibawakan oleh Amak Hasbul Maulana. Sama dengan Zaky, Amak juga memberikan hadiah berupa gantungan kunci berlogo “Mahkamah Agung”. Nah, sudah bisa ditebak kan beliau bekerja dimana?. Dilanjutkan dengan hari terakhir KTR yaitu Ahad (10/11) bertepatan dengan hari pahlawan. Materi terakhir ini disampaikan oleh Zeed Hamdi Rukman yang merupakan ketua umum nasional CSSMoRA tahun 2018. Beliau menyampaikan materi dengan semangat sehingga para peserta dan panitiapun ikut tertular semangat beliau.

Acara ditutup dengan sambutan oleh Pengasuh Pesantren Mukmin Mandiri, Kyai Zakki Mukmin,  sekaligus memohon undur diri dari acara ini. Beliau berpesan “kemanapun kalian pergi dan dimanapun kalian tinggal, tetap anggaplah pesantren ini sebagai rumah singgah kalian… Tak usah memikirkan biaya, kita semua ikhlas. Biarkan Gusti Allah yang membalas semua.”. seluruh peserta dan panitia pun terharuatas kebaikan beliau. Acara ditutup dengan memberikan cinderamata sebagai kenang – kenangan serta sesi foto bersama dengan pengasuh pesantren. (Salsa)


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *