Senja di Bumi Pertiwi

     Lelaki itu menatap lurus. Mata tuanya tampak tak ingin mengatakan apa-apa. Membisu. Namun dada berumur yang tak kehilangan tegapnya meskipun tampak pipih itu sekan ingin menjelaskan banyak hal. Naik, lalu turun. Naik lagi, kemudian turun. Tampak teratur, keteraturan yang berat, seberat beban yang menghantam dadanya. Telak. Seiring usahanya mengendalikan Read more…